Senin, Agustus 25, 2008

GEMA KEHIDUPAN

Cerita ini sering saya dengar dari sebuah Radio Online, Qommunity Radio ketika mata ini mulai meredup. Walaupun berkali-kali saya mendengarnya saya selalu mencoba untuk menyimak kembali cerita ini dan mencoba merenungkan akan hikmah dibalik hakikat kehidupan ini..

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!" jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!". Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?" Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!" Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan." Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Kata-kata kepada siapapun kita ucapkan bisa menimbulkan respon yang bisa berupa tindakan maupun kata-kata sebagai umpan balik dari setiap ucapan kita. begitu pula dalam kehidupan ini, segala hal apapun yang kita lakukan akan senantiasa memberikan respon balik, baik berupa respon positif maupun negatif. tergantung apa yang telah kita perbuat.

Semoga bermanfaat...^_^

Sabtu, Agustus 23, 2008

Agar Kedua Tangan Tetap Menengadah ke Langit

Agar Kedua Tangan Tetap Menengadah ke Langit

Saudaraku fillah,

Simak dan renungkan pertanyaan ini :

- Adakah diantara kita yang tidak memliki masalah sama sekali?

- Adakah diantara kita yang hidupnya teratur dengan sempurna?

- Adakah diantara kita yang tidak memiliki cita-cita yang berusaha ingin dicapai?

- Adakah diantara kita yang sama sekali tidak memiliki obsesi yang berusaha ingin kita gapai?

- Adakah diantara kita yang selamanya santai penuh sepanjang hidupnya?

- Adakah diantara kita yang tidak memiliki harapan-harapan besar yang sulit diraih?

- Adakah diantara kita yang merasa tenang karena yakin bahwa dosa-dosanya tidak akan membuat dia masuk neraka?

- Adakah diantara kita yang sama sekali tidak membutuhkan Allah?

Saudaraku fillah,

Kita semua pasti memiliki tuntutan. Baik itu harta, istri/suami, pekerjaan, anak-anak, amanah, dan sebagainya. Setiap kita juga selalu mengahrap keridhaan, petunjuk, dan karunia Allah. Setiap kita juga mempunyai beragam persoalan yang ingin cepat terselesaikan.

Saudaraku fillah,

Ketahuilah… bahwa seolah sekian banyak masalah dan persoalan dibagi rata agar kita kembali pada Allah, seolah agar segala keinginan dan cita-cita yang tertunda itu agar kita senantiasa menengadah kepada Allah, dan seolah-olah ampunan Allah itu tidak bisa diketahui, apakah sudah diberikan atau belum agar kedua tangan kita tetap rajin menengadah ke atas langit.

Saudaraku fillah,

Kalo kita mau merenungi, apa yang Allah berikan pada kita baik itu berupa kesulitan atau permasalahan bukan karena Ia tidak sayang pada diri kita. Justru hal inilah wujud cinta dan kasih sayang-Nya agar kita tidak menjadi manusia yang kufur, kikir, dan sombong. Agar kita senantiasa menengadahkan tangan ke atas (berdoa) memohon kepada Allah, dan agar kita memiliki keyakian kuat bahwa Allah akan mengabulkan permintaan kita apabila kita berdoa kepada-Nya.

Saudaraku fillah,

Apalagi yang membuat kita tidak berdoa kepada-Nya? Masuk akal-kah seseorang yang sedang tenggelam memohon pertolongan dari orang yang juga tenggelam? Masuk akal-kah seseorang yang sedang membutuhkan, meminta pertolongan dari orang yang juga membutuhkan?!!

Saudaraku fillah,

“Hai manusia, kalianlah yang membutuhkan Allah, dan Allah, Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Fathir:15)

Allahuakbar…dalam ayat di atas jelaslah bahwa setiap diri kita membutuhkan Allah. Setiap diri kita adalah fakir. Kita adalah hamba-hamba yang fakir dan Allah-lah Yang Maha Kaya. Wahai sang fakir, lantas kepada siapakah engkau akan kembali?

“Katakanlah, ‘Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.Engkau muliakan orang yana Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkau-lah segala kebajikan.Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Al Imran:26).

“Setiap diri kita adalah fakir miskin yang membutuhkan Allah.”

Masuk akalkah seorang fakir miskin meminta sesuatu kepada sesama fakir miskin? Masuk akalkah seorang fakir miskin mengaharap bantuan juga dari sesama fakir miskin?! Wallahu’alam bishowab.

Ya Allah... bimbinglah kami agar kami senantiasa menjadi hamba yang bersyukur dan tawadhu’ di hadapan-Mu.

Maroji’: MQ Amru Khalid

Hadiah Terindah to Saudara Q-ta

Hadiah Terindah to Saudara Q-ta

Dari beberapa riwayat Rasulullah SAW bersabda:

Ada tiga doa mustajab yang tidak diragukan lagi: yaitu doanya orang yang teraniaya, doa seorang musafir, dan doa orang tua atas anaknya.” (H.R.At-Turmudzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)

“Seseorang yang berpuasa memiliki saat mustajab ketika ia berbuka.” (H.R.Ibnu Majah)

”Dan doa seorang pemimpin yang adil tidak akan tertolak.” (H.R. At-Turmudzi dan Ibnu Majah)

“Doa yang dipanjatkan antara adzan dan iqamah, tidak akan ditolak. (H.R. At-Turmudzi,Abu Dawud, dan Ahmad)

“Saat yang paling dekat bagi seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia bersujud. Maka perbanyaklah doa ketika kalian bersujud.” (H.R.Muslim,Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Imam Ahmad)

Suatu saat seorang laki-laki pernah datang kepada Rasulullah dan bertanya, ”Wahai Rasulullah, doa manakah yang paling didengar?” Rasulullah SAW pun menjawab :

“Di sepertiga malam yang terakhir, Allah turun ke langit dunia dan bertanya, ‘Apakah ada orang yang berdoa, untuk Aku kabulkan? Apakah ada orang yang meminta, untuk Aku penuhi? Apakah ada orang yang memohon ampun, untuk Aku ampuni?’” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Subhanallah… ternyata doa-doa mustajab begitu banyak disebar untuk kita dalam berbagai macam moment atau kesempatan. Doa adalah suatu kata yang sederhana, tapi mengandung sebuah kekuatan yang super dahsyat. Bahkan terkadang tidak dapat tertandingi oleh logika, otot, ataupun ide serat fikriyah kita.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Subhanallah, begitu besarnya Allah memberikan banyak kesempatan dan kemudahan kepada kita dalam setiap moment. So…teruslah berdoa…berdoa… dan berdoa. n_n Dan janganlah menjadi manusia yang kikir, yang egois memanjatkan doa hanya untuk kebaikan dan keselamatan dirinya saja. Tapi doakan juga orang-orang yang kita cintai, saudara-saudara kita, dan ... for all. Jadilah orang yang cerdas. Jika antum ingin berdoa dan ingin hajat antum dikabulkan oleh Allah, maka berdoalah kepada-Nya untuk saudara antum juga meskipun jauh, sehingga doa ini akan dikabulkan juga untuk antum secara tidak langsung.

Rasulullah SAW bersabda:

“Doa seorang muslim untuk saudaranya dari jauh (ketika sedang tidak bersama) adalah doa yang mustajab. Di kepalanya terdapat seorang malaikat khusus yang setiap kali ia berdoa untuk saudaranya, malaikat itu pun berkata: ‘Amin. Dan semoga engkau juga mendapatkan yang serupa.’ “ (H.R. Muslim,Ibnu Majah, dan Imam Ahmad)

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Ø Sudahkah kita berdoa untuk orang tua, keluarga, kerabat-kerabat kita?

Ø Sudahkah kita berdoa untuk sahabat, teman , dan sudara-saudara kita?

Ø Sudahkah kita berdoa untuk orang-orang yang berbuat baik pada kita?

Ø Sudahkan kita berdoa untuk orang-orang yang pernah kita dzolimi?

Ø Sudahkah kita berdoa untuk para ustadz, murobbi, dan juga para guru kita?

Ø Sudahkah kita berdoa untuk para mad’u dan mutarobbi kita?

Ø Sudahkah kita berdoa untuk para tetangga kita?

Ø Sudahkah kita berdoa untuk kemudahan dan kemenangan dakwah ini?

Ø Sudahkah kita berdoa untuk dien ini?

Ø Sudahkah bibir ini basah untuk berdoa...berdoa.. dan berdoa.... ^_^

Wallahu’alam bishowab.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Alla kulli hal.... ternyata banyak sekali orang di luar sana (saudara kita) yang senantiasa mendoakan kita juga dengan tak henti-hentinya, bahkan tanpa kita minta. So....mulai saat ini, janganlah lupa untuk senantiasa berdoa.. berdoa.. dan berdoa untuk mereka ketika antum tidak sedang bersama mereka ataupun dalam kebersamaan dengan mereka. Jangan lewatkan setiap moment yang ada karena setiap moment begitu berarti ^_^

Jadikan DOA sebagai HADIAH TERINDAH untuk saudara kita ?! n_n

Solo, 23 Agustus 2008

Mengulang...Mengulang.. dan Mengulang...

Mengulang...Mengulang… dan Mengulang...

Saudaraku fillah,

Sering sekali kita jumpai atau bahkan mungkin terjadi pada diri kita, berapa banyak ayat dan surat Al Qur’an yang kita hafal, namun kemudian kita lupakan dan terlupakan oleh kita begitu saja?? Ada salah seorang mengatakan, “Saya dulu hafal seluruh Al Qur’an, tapi sekarang..? “^_^ Ada juga yang mengatakan, “Saya lulusan ma’had atau pesantren, tapi saya hanya hafal seberapa surat dalam Juz Amma!” Astaghfirullah…

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Rasulullah SAW bersabda :

“Dosa-dosa umatku ditunjukkan kepadaku, kemudian Aku tidak menemukan dosa yang lebih besar dari sebuah surat atau ayat Al Qur’an yang pernah dihafal seseorang, tapi kemudian ia melupakannya.” (H.R. Abu Dawud dan At-Turmudzi)

Saudaraku fillah,

MasyaAllah… alangkah sedihnya diri kita…. Berapa banyak ayat dan surat Al Qur’an yang telah kita lupakan. Bahkan ketika setor hafalan pun harus “Tebak Kata” alias dipancing-pancing dulu kata-kata awalnya ^_^ Astaghfirullah… ampuni hamba Ya Allah…!

Saudaraku fillah, tahukah antum apa faktor penyebab lupa ini?? KESIBUKANKAH? Atukah PENYEPELEAN? Atau……. May be begitulah ikhwah fillah.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Sekarang lupakanlah masa lalu dan mari kita segera berubah, beruhul istijabah. Mengulangmengulang. dan mengulang.hafalan, dan memohon petunjuk serta tuntunan Allah plus menambah hafalan-hafalan yang baru. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan jika di beberapa waktu yang lainnya kita memiliki saat-saat tenggang, misal setelah Sholat Shubuh atau pada hari-hari libur kita. Semoga dalam kesibukan-kesibukan kita dan mungkin dalam perjalanan kita kita bisa menjadikan moment untuk mengulangmengulangdan mengulanghafalan kita.Permulaannya memang tidak akan semudah membalik telapak tangan, atau tidak semudah ana menulis tulisan ini. So..iringilah dengan doa yang tulus kepada Allah, agar Dia menolong kita dalam hal ini. Dan…”Kesabaran itu diperoleh dengan berusaha untuk terus bersabar.(Amru Khalid) InsyaAllah n_n

Saudaraku fillah

Dimanakah gerangan AZZAM dan MOTIVASI kuat kita yang dulunya mampu menggetarkan gunung-gunung?! ^_^

Kuatkanlah AZZAM dan GHIROH dalam diri ini Ya Rabb wallahu’alam bishowab.

Solo, 23 Agustus 2008

Jumat, Agustus 22, 2008

Datang Penuh MAKNA, Berlalu dengan KESAN ^_^

Datang Penuh MAKNA, Berlalu dengan KESAN ^_^

Saudaraku fillah....

Bagaimana seandainya orang yang sangat kita cintai dan juga kita rindukan akan mengunjungi diri kita??? Apalagi ia akan singgah beberapa waktu di rumah kita. Subhanallah......pasti ada perasaan senang dan happy n_n

Kita pasti akan bersiap-siap untuk menyambutnya, mempersiapkan segala fasilitas yang ada, jamuan, bahkan may be akan mempersiapkan penampilan terbaik kita. Kita pasti akan membuat planning, membuat rencana bagaimana menjamu orang yang kita cintai itu dari awal kedatangannya sampai hari-hari berikutnya supaya kehadirannya benar-benar membawa makna dan kesan. Ehm... apalagi kita tahu bahwa orang yang kita cintai itu, yang akan singgah di rumah kita itu ternyata juga disayangi dan dimuliakan oleh orang lain. Subhanallah..... benar-benar suatu kehormatan dan hal yang istimewa ketika ia akan singgah di rumah kita, kita akan bertemu dengannya.

Saudaraku fillah....

Cerita di atas adalah gambaran diri kita dan ramadhan. Orang yang sangat kita cintai dan kita rindukan, yang akan singgah di rumah kita beberapa waktu itu adalah RAMADHAN, yang kehadirannya dinanti-nantikan oleh umat dan juga dimuliakan. So…ketika Ramadhan (sesuatu yang kita rindukan) itu akan datang maka seharusnya kita mempersiapkan diri, memplanning, dan juga membuat target-target untuk melalui hari-hari bersamanya agar kebersamaan dengannya memberikan makna dan kesan. n_n

"Allahumma Bariklana fi Rojaba wa Sya'bana Wa Balligna Romadhon"

MARHABAN YA RAMADHAN…. Sudahkah diri ini siap menyambutnya???

Semoga Engkau datang penuh makna dan berlalu dengan kesan ^_^

Kamis, Agustus 21, 2008

Jangan jadikan AIR itu BERHENTI.....

”Jangan jadikan AIR itu BERHENTI….”



Saudaraku fillah...

Terkadang tanpa kita sadari kesibukan kita dalam urusan duniawi, jihad akdemik kita, pekerjaan, dan juga keluarga kita membuat kita lalai. Terkadang karena urusan-urusan ini kita sering sekali meninggalkan ibadah wajib kita, amalan yaumiyah kita, dan tidak beruhul istijabah (bersegera) terhadap seruan-Nya. Karena kesibukan itulah terkadang kita berhenti dari aktivitas da’awi dengan alasan tidak punya waktu, lelah, dan juga sibuk abisss. Jangankan aktivitas da’awi, amalan yaumiyah saja sering terabaikan, dzakir al ma’tsurat tidak lagi menjadi kebiasaan setiap pagi dan sore, tilawah satu juz tidak pernah terpenuhi, Qiyamul lail terkalahkan oleh hangatnya selimut, dan sholat wajib pun seperti karet. Padahal ”barang siapa yang meninggalkan suatu amalan, maka niscaya ia tidak akan bisa menyempurnakan.” Kelelahan sering sekali kita jadikan sebagai alasan dan tanpa kita sadari ternyata waktu kita lebih banyak kita habiskan untuk hal yang sia-sia atau sekedar beristirahat. So jangan pernah diri ini merasa lelah dalam beramal, jangan berhenti sobat.... karena ”dalam kelelahan, seorang kader akan menemukan produktivitasnya.” (Afwan ya Kak Ery, ana gantian copy paste motto antum)

Saudaraku fillah.......

Belajar dari Shirah Nabi, bahwasannya dahulu Perang Ahzab dan Perang Khandaq adalah salah satu pertempuran yang melelahkan. 10.000 pasukan multinasional yang mengepung Madinah telah membuat kaum muslimin tidak sempat melakukan Sholat Dhuhur, Ashar dan maghrib. Bahkan ”hanya” sekedar kencing saja juga tidak sempat.

Selesai perang yang sangat melelahkan fisik dan psikis ini, Rasulullah SAW hendak beristirahat barang sejenak. Karenanya, beliau sarungkan dan gantungkan pedang dan senjatanya. Namun Allah tidak menginginkan beliau dan kaum muslimin beristirahat. Karenanya, Allah kemudian mengutus malaikat Jibril untuk menemui Rasulullah SAW. Malaikat Jibril berkata : ”Sepertinya Engakau sudah meletakkan senjatamu, wahai Rasulullah? Padahal para malaikat belum meletakkan senjata mereka.....” Rasulullah SAW sadar bahwa Alllah SWT melalui Jibril telah memerintahkannya untuk melanjutkan jihad, kendatipun ia belum sempat beristirahat barang sejenak. (Tahdzib Sirah Ibnu Hisyam).

Riwayat di atas menggambarkan kepada kita agar kita ”tidak berhenti” dalam dan dari berjihad. Sungguh, sebuah manuver yang menggambarkan betapa Rasulullah dan para sahabat itu senantiasa menumpahkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya secara maksimal dan tiada henti, sehingga ”tidak ada” waktu lagi untuk beristirahat dan ”meng-andai-andaikan” hal-hal yang sifatnya duniawi.

Kalau saja hal itu kita ibaratkan sebagai air yang mempunyai potensi besar untuk menerjang apa saja, maka aliran air itu tiada pernah berhenti. Justru kalo air itu berhenti dan tidak mengalir, maka air itu akan menjadi kotor, rusak, sarang nyamuk, dan sumber penyakit, serta akan berubah warnanya. Akankah potensi kita akan bernasib sama dengan air itu??? Wallahu’alam bi showab...

Maroji’ : taujihat dari Medina

Jangan Takut Lelah ^_^

Jangan Takut akan Lelah...^_^

Tidak dapat dipungkiri, kelelahan, kepenatan, dan kegelisahan sering sekali menghinggapi dan menguji daya tahan seorang kader, jundi, maupun qiyadah. Tuntutan terhadap komitmen, amanah, tanggungjawab sering menguji diri kita. Antara kuliah, tuntutan maisyah (bekerja), target yaumiyah, syuro, berijtima’iyah, dsb. Apakah kita termasuk golongan yang BERISTIQOMAH ? he..he.. apa kata dunia, kalo kita tidak bisa memenuhinya? ^_^

Saudaraku fillah... jika kita membaca dan mengingat kisah Nabi Yusuf a.s, kita bisa belajar tentang KEISTIQOMAHAN. Ia lebih memilih di penjara daripada harus menuruti hawa nafsu rendah manusia, yang benar di penjara, sementara yang salah malah bebas. Ada satu hal lagi yang bisa kita petik dari kisah Nabi Yusuf as, yaitu ketika wanita-wanita yang mempergunjingkan Zulaikha diundang ke istana untuk melihat Nabi Yusuf. Mereka mengiris-iris jari-jari tangan mereka karena terpesona melihat ketampanan Nabi Yusuf. MasyaAllah......., kekaguman dan keterpesonaan mereka pada seraut wajah tampan milik Nabi Yusuf membuat mereka tidak merasakan sakitnya teriris-iris.

Saudaraku fillah... hal yang demikian bisa pula terjadi pada orang-orang yang punya azzam dan tekad mulia ingin bersama para nabi, rasul, syuhada dan shalihin serta ingin meraih surga-Nya. Mereka tentunya akan sanggup melupakan sakitnya penderitaan dan kepahitan perjuangan karena keterpesonaan mereka pada surga dengan segala kenikmatannya yang dijanjikan. Mereka adalah orang-orang yang tidak takut lelah dan senantiasa berusaha untuk tetap tegak berdiri dengan keistiqomahannya ^_^

Ya Robb.... bimbinglah hati-hati ini untuk senantiasa istiqomah dan beruhul istijabah terhadap seruan-Mu. Dan jauhkanlah kami dari sifat keluh kesah n_n

Manusia yang ber-AZZAM dan ber-TEKAD

Manusia yang ber-AZZAM dan ber-TEKAD

Saudaraku fillah...

Sesungguhnya setiap pilihan itu akan ada konsekuensi dan menuntut komitmen dari para pemilih atau pelakunya. Termasuk ketika kita memilih untuk mendedikasikan diri ini di jalan dakwah. Akan ada seruan-seruan ataupun perintah yang menuntut kita untuk taat dan beruhul istijabah (bersegera) dalam menyambutnya. Tapi tidak hanya sekedar itu juga, harus disertai dengan jiddiyah (kesungguh-sungguhan) ^_^

Saudaraku fillah....

Sejarah telah diwarnai, dipenuhi dan diperkaya oleh orang-orang yang sungguh-sungguh. Bukan oleh orang-orang yang santai, berleha-leha dan berangan-angan. Dunia diisi dan dimenangkan oleh orang-orang yang merealisir cita-cita, harapan dan angan-angan mereka dengan jiddiyah (kesungguh-sungguhan) dan kekuatan tekad.

Perjuangan ini tidak bisa dijalani dengan ketidaksungguhan, azam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit.Dakwah berkembang di tangan orang-orang yang memiliki militansi, semangat juang yang tak pernah pudar. Ajaran yang mereka bawa bertahan melebihi usia mereka.

Saudaraku fillah….

Nah kalo kita sadari, diantara sekian jenis kemiskinan, yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azam, tekad dan bukannya kemiskinan harta. Misalnya anak yang mendapatkan warisan berlimpah dari orangtuanya dan kemudian dihabiskannya untuk berfoya-foya karena merasa semua itu didapatkannya dengan mudah, bukan dari tetes keringatnya sendiri. Boleh jadi dengan kemiskinan azam yang ada padanya akan membawanya pula pada kebangkrutan dari segi harta. Sebaliknya anak yang lahir di keluarga sederhana, namun memiliki azam dan kemauan yang kuat kelak akan menjadi orang yang berilmu, kaya dan seterusnya. Demikian juga seseorang tidak mungkin keluar dari kejahiliyahan dan kemaksiatan yang ada tanpa tekad, kemauan, dan kerja keras.

Selamat berjuang saudaraku fillah... !!! Semoga Allah senantiasa menguatkan AZZAM dan TEKAD ini. InsyaAllah. n_n

Kebahagiaan sejati akan diperoleh manusia bila ia tidak bertumpu pada sesuatu yang fana dan rapuh, dan sebaliknya justru berorientasi pada keabadian.

Nabi Yusuf as sebuah contoh keistiqomahan, ia memilih di penjara daripada harus menuruti hawa nafsu rendah manusia. Ia yang benar di penjara, sementara yang salah malah bebas.

Ada satu hal lagi yang bisa kita petik dari kisah Nabi Yusuf as. Wanita-wanita yang mempergunjingkan Zulaikha diundang ke istana untuk melihat Nabi Yusuf. Mereka mengiris-iris jari-jari tangan mereka karena terpesona melihat Nabi Yusuf. "Demi Allah, ini pasti bukan manusia". Kekaguman dan keterpesonaan mereka pada seraut wajah tampan milik Nabi Yusuf membuat mereka tidak merasakan sakitnya teriris-iris.

Hal yang demikian bisa pula terjadi pada orang-orang yang punya cita-cita mulia ingin bersama para nabi dan rasul, shidiqin, syuhada dan shalihin. Mereka tentunya akan sanggup melupakan sakitnya penderitaan dan kepahitan perjuangan karena keterpesonaan mereka pada surga dengan segala kenikmatannya yang dijanjikan.

Itulah ibrah yang harus dijadikan pusat perhatian para da'i. Apalagi berkurban di jalan Allah adalah sekedar mengembalikan sesuatu yang berasal dari Allah jua. Kadang kita berat berinfaq, padahal harta kita dari-Nya. Kita terlalu perhitungan dengan tenaga dan waktu untuk berbuat sesuatu di jalan Allah padahal semua yang kita miliki berupa ilmu dan kemuliaan keseluruhannya juga berasal dari Allah. Semoga kita terhindar dari penyimpangan-penyimpangan seperti itu dan tetap memiliki jiddiyah, militansi untuk senantiasa berjuang di jalan-Nya. Amin.
Wallahu a'lam bisshawab

Akhwat Sejati

Akhwat sejati itu………

Komitmen pada amal yaumi

Senantiasa mentarbiyahi diri

Harus senantiasa mensyukuri

segala nikmat ilahi Robbi

Berusaha menepati janji

Tidak mengedepankan emosi

Senantiasa mengoreksi diri

Harus bisa memaknai

setiap ujian dan peristiwa yang terjadi

Berusaha menjaga hati

Berjuang menggapai cinta yang hakiki

Tak pernah mengenal kata henti

menggapai ridho Ilahi

Manusia Langit

Manusia Langit

Jadilah manusia-manusia langit

Yang dengan sayapnya dapat meringankan beban bumi

Jadilah manusia-manusia langit

Dengan biru langitnya, mampu memeberi keteduhan pada bumi

Jadilah manusia-manusia langit dengan sejuta keutamaannya

Ia istimewa karena rela berkorban

Dengan tubuhnya ia payungi bumi

Agar tidak kepanasan…

Ia menjadi mulia, karena baginya…

Memberi adalah sebuah keindahan.....keindahan.... dan keindahan…..

Tapi...manusia langit bukan segalanya

Di atas kecantikannya....Allah-lah Yang Maha Sempurna

Manusia langit bukanlah segalanya

Sayapnya bisa lelah, birunya dapat tertutup awan hitam

Tubuhnya tidak mampu menutup seluruh bumi

Dan ia perlu menerima....,

menerima sebuah kekuatan untuk menjalankan tangannya

Karenanya...

Di pagi hari ia berdzikir

Saat siang ia bekerja

Malam hari ia berkhalwat dengan Rabb-nya

Sebab tanpa Rabb-nya…

Ia pasti bukan apa-apa

(from : ikhwahfillah)